Tingkatan Panas Api Dalam Al Quran Dan Hadis



Api tak lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Meski dianggap berbahaya, api ternyata memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Tanpa keterlibatan api, sebagian manusia tidak bisa menghasilkan makanan yang bisa dinikmati setiap hari. Sebab sebagian manusia masih tergantung dengan kompor gas.

Seperti diketahui, api adalah suatu reaksi kimia (oksidasi) yang terbentuk dari tiga unsur; panas, udara dan bahan bakar yang menimbulkan panas dan cahaya.

Elemen pendukung terjadinya kebakaran adalah panas, bahan bakar dan oksigen. Meskipun ada tiga elemen tersebut peristiwa kebakaran belum terjadi. Sebab proses pembakaran diperlukan komponen keempat, iaitu rantai reaksi kimia (chemical chain reaction).

Nah, menyangkut masalah api, ada peristiwa menarik dan menakjubkan di dalamnya. Sebab, ternyata jika diperhatikan, warna api sangat berbeza-baza.

Kadang api memancarkan warna biru, kadang oren kekuningan atau merah.

Warna api sangat dipengaruhi oleh elektron-elektron dalam api yang selalu berpindah-pindah. Setiap unsur mempunyai spektrum emisi tertentu dan bila tersorot api, maka akan memancarkan radiasi elektromagnetik yang akan menghasilkan pancaran api dengan warna-warna tertentu.

Secara teori, api terjadi dari reaksi pembakaran senyawa yang mengandungi oksigen (O2). Jika suatu reaksi pembakaran kekurangan oksigen, maka efisiensi pembakaran berkurang dan menghasilkan suatu senyawa karbon seperti asap (jelaga). Contohnya, lilin akan mati kerana jika ditutup dengan gelas. Sebab ia kekurangan oksigen. Faktor yang mempengaruhi warna nyala api adalah faktor fizik (suhu) dan faktor kimia (zat yang mengalami reaksi).

Pada pembakaran sodium akan menghasilkan apri berwarna oren, pembakaran stronsium klorida mengahasilkan warna merah, pembakaran kalium nitrat menghasilkan warna ungu, pembakaran boron menghasilkan warna hijau, pembakaran tembaga menghasilkan warna biru, dan sebagainya.

Api yang berwarna merah umumnya bersuhu di bawah 1,000 derajat celsius. Api berwarga biru, bersuhu lebih tinggi dari api merah, tapi masih di bawah 2,000 derajat celcius. Kemudian api yang lebih panas, api putih yang bersuhu di atas 2,000 darjah celcius. Api ini juga yang terdapat di dalam inti matahari. Api putih juga digunakan pada industri yang memproduksi material besi dan sejenisnya. Api paling panas adalah api berwarna hitam (kabarnya jenis api ini hanya terdapat di neraka, wallahu ‘alam).

Begitulah mengapa api boleh berwarna-warni. Metode seperti ini juga yang digunakan dalam teknologi pembuatan kembang api yang boleh memancarkan api berwarna-warni nan indah. Sebab ia merupakan proses campuran berbagai macam unsur kimia. Ia akan bereaksi warna-warni jika terjadi reaksi pembakaran.

Sudah Disebut Al-Quran dan Hadis

Ketika para ilmuwan mempelajari api dan hubungan antara temperatur dan mereka menemukan bahwa warna api adalah merah, kemudian jika ditinggikan suhunya maka warna api akan menjadi putih dan jika dinaikkan lagi suhunya maka warna api akan berubah menjadi hitam dan fenomena ini disebut oleh para ulama radiasi benda hitam, dan yang menakjubkan lagi adalah Nabi saw telah menyebutkan fenomena ini, adanya perubahan warna api!

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda: 
أُوقِدَ عَلَى النَّارِ أَلْفَ سَنَةٍ حَتَّى احْمَرَّتْ ثُمَّ أُوقِدَ عَلَيْهَا أَلْفَ سَنَةٍ حَتَّى ابْيَضَّتْ ثُمَّ أُوقِدَ عَلَيْهَا أَلْفَ سَنَةٍ حَتَّى اسْوَدَّتْ فَهِيَ سَوْدَاءُ مُظْلِمَةٌ

“Api dinaikkan suhunya selama 1,000 tahun sampai berubah menjadi merah, lalu dinaikkan lagi selama 1,000 tahun hingga berubah menjadi putih, kemudian dinaikkan lagi selama 1,000 tahun sampai menghitam, dan itulah yang disebut dengan hitam legam.”(At-Tirmidzi).

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu anhu beliau berkata, “Rasulullah shallallaahu alaihi wa salam bersabda, “Api kalian, yang dinyalakan oleh anak Adam, hanyalah satu dari 70 bagian nyala api Jahannam. Para shahabat kemudian mengatakan, ‘Demi Allah! Jika sepanas ini saja niscaya sudah cukup wahai Rasulallah! Rasulullah menjawab, ‘Sesungguhnya masih ada 69 bahagian lagi, masing-masingnya sepertidengan nyalaan api ini’.” [Muttafaqun Ilaihi]

Dalam Al-Quran, Allah SWT bahkan telah menyebut tingkatan-tingkatan api.

Firman Allah SWT : 
لَهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ ظُلَلٌ مِنَ النَّارِ وَمِنْ تَحْتِهِمْ ظُلَلٌ ذَلِكَ يُخَوِّفُ اللَّهُ بِهِ عِبَادَهُ يَا عِبَادِ فَاتَّقُونِ

“Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah merekapun lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka bertaqwalah kepada-Ku Hai hamba-hamba-Ku.” [QS: Az-Zumar:16]

Yang tak kalah menarik, kelak di akhirat, api saling melaporkan diri di hadapan Allah atas tugas mereka untuk membakar manusia.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata, ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

اِشْتَكَتِ النَّارُ إِلَى رَبِّهَا فَقَالَتْ: رَبِّ أَكَلَ بَعْضِي بَعْضًا, فَإِذَنَ لَهَا بِنَفَسَيْنِ نَفَسٍ فِى الشِّتَاءِ وَنَفَسٍ فِى الصَّيْفِ, فَأَشَدُّ مَا تَجِدُوْنَ فِى الْحَرِّ, وَأَشَدُّ مَا تَجِدُوْنَ مِنَ الزَّمْهَرِيْرِ. متفق عليه


“Api neraka mengadu kepada Rabb-nya, ia berkata: “Ya Rabb, sebahagian kami memakan sebahagian yang lain. Maka Dia memberikan izin kepadanya dengan dua napas, satu nafas di musim dingin dan satu napas di musim panas, maka panas yang sangat kuat yang kami dapatkan, dan dingin yang sangat kuat yang kamu temukan.” [HR: Bukhari].

Maha benar Allah yang telah menurunkan Islam dan menjadikan Rasulullah Muhammad sebagai utusan yang terbaik.

DK

Post a Comment

Previous Post Next Post